Pages

Orang Miskin Dilarang Kuliah


Sungguh sedih jadi anak miskin, alias pas-pasan. Jangankan bisa menikmati sekolah elit atau kuliah di kota-kota besar, seperti Jakarta, untuk kuliah di Universitas Jember saja susah.

Sejumlah mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin terancam tidak bisa kuliah karena mereka tidak memiliki biaya daftar ulang. Padahal mereka termasuk cerdas karena berhasil lolos seleksi nasional mahasiswa perguruan tinggi negeri (SNMPTN) yang terkenal sulit untuk lolos.

Sudah tidak bisa membayar, meminta toleransi pun dipersulit. Seperti yang dituturkan oleh seorang calon mahasiswa bernama, Ahmad Ainun Nadjib.

"Saya sudah mengajukan surat permohonan untuk meminta toleransi perpanjangan waktu membayar biaya daftar ulang, namun pihak Rektorat Unej selalu berbelit-belit," kata salah seorang siswa bernama Ahmad Ainun Nadjib, Selasa (3/8).

Bahkan calon mahasiswa Unej asal Kabupaten Banyuwangi itu rela menginap di salah satu masjid karena tidak memiliki keluarga di Jember hanya untuk menunggu jawaban dari pihak rektorat.

Nadjib diterima di Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unej, sehingga harus membayar biaya daftar ulang sebesar Rp 4.325.000. Namun kemampuan ekonomi kedua orang tuanya, tidak mampu memenuhi persyaratan itu.

"Sehari-hari orang tua saya bekerja sebagai buruh tani, sehingga tidak mampu membayar Rp 4.325.000 sekaligus. Saya hanya minta toleransi waktu yang lebih lama untuk membayar biaya daftar ulang," ucapnya lirih.

Ini adalah potret miris kondisi anak bangsa yang naas harus terlempar dari dunia pendidikan hanya karena datang dari keluarga miskin. Sebuah situasi miris, di tengah deru peringatan kemerdekaan yang sebentar lagi akan datang.

Kemerdekaan memang tak berarti bagi si miskin yang hendak merubah hidupnya melalui pendidikan. Fenomena Nadjib di Jember adalah bukti betapa jaminan pendidikan bagi rakyat miskin hanya jadi slogan pemerintah semata. Di daerah dan pelosok negeri masih banyak Nadjib-Nadjib lain yang terhempas ke dalam kemiskinan dan tidak bisa melanjutkan pendidikan.

Anak bangsa di negeri ini, boro-boro keluar dari jerat kemiskinan, untuk berjuang merubahnya saja pemerintah sepertinya tak mau memfasilitasi. Sekolah hanya untuk mereka yang punya uang saja. Ternyata, benar slogan orang miskin dilarang sekolah.


Sumber : http://www.wartanews.com/read/Nusantara/f0fd60ba-298a-47d3-84d5-74f0c34ad4a8/Orang-Miskin-Dilarang-Kuliah

0 komentar:

Posting Komentar